dengarlah
kesunyian bersenandung di malam buta
di antara daun-daun dan titik embun
terjaga oleh angin yang risau
di situ kukenang kembali lambaian kerudungmu
yang memelihara kilau rambutmu
aku mungkin jatuh cinta padamu
seperti dalam novel dan sinetron itu
dan rinduku adalah kepastian ajal yang menanti nyawamu
dan seperti kesunyian itu juga
aku bersenandung sendiri
memungut waktu-waktu yang gugur
berjatuhan di malam tak bermusim
dan bulan yang luruh di pangkuan telaga itu
adalah cerita lain lagi
di situ ia bernyanyi dengan sinarnya
yang basah oleh air mataku
yang luput dari usapan
mengalir ke telaga
sayangku, aku mencintaimu
seperti risau angin
yang enggan berpisah dengan senandung kesunyian
kerudungmu yang memelihara kilau rambutmu
terus memanjang hingga ke mimpi-mimpiku