Powered By Blogger

Sabtu, 21 Mei 2011

APATIS

Ah, cinta, satu dunia gagasan yang melahirkan bola-bola romantisme. Siap dibenturkan ke karang-karang realitas.

Dan pandang pertama adalah satu kekonyolan yang membangkitkan perasaan gombal. Fisika dan matematika tak berlaku di situ. Hanya semilir angin melambungkan angan, kerling mata, dan permainan senyum. Ah, meneduhkan. Di situ ia diagungkan lewat lagu dan puisi kanak-kanak.

Gadisku, jangan kau mencintaiku. Nanti aku mati saat kau berdusta. Jangan bangun rasa rindu. Nanti aku terpasung dalam manisnya kata setia. Dan cinta, oh, gadisku, apakah kita hidup dalam dunia gagasan? Cintailah kenyataanku. Jangan diriku.



Makassar, Maret 1998

Minggu, 13 Februari 2011

Migrasi ke Dalam Komik

dengan sajak aku berjuang
membela nurani
mencela tirani

hari-hari makin rombeng
rambu kehidupan sudah rompal
menyisakan peradaban gombal

di tanah gembur ini
penyelewengan tumbuh subur
yang adil diancam bedil
yang jujur jadi bubur

kebenaran pun migrasi ke dalam komik
kebaikan menjadi polemik
sementara mikrofon istana
menggemakan kisah negeri dongeng

di malam yang gerah
aku silau gemerlap neon kota
siapakah yang gelimang cahaya
kami pijar di atas bara kemiskinan

oh, bulan tersayat sinar lampu merkuri
aku mendengar sepenggal lagu
disampaikan angin dari beranda masa lalu
aku rindu syahdu malam
dan hening yang menghantarkan doa

dan aku pun akan terus menulis sajak
membela nurani
mencela tirani
dengan kata paling berani


Makassar, 13 Pebruari 2011