dengan sajak aku berjuang
membela nurani
mencela tirani
hari-hari makin rombeng
rambu kehidupan sudah rompal
menyisakan peradaban gombal
di tanah gembur ini
penyelewengan tumbuh subur
yang adil diancam bedil
yang jujur jadi bubur
kebenaran pun migrasi ke dalam komik
kebaikan menjadi polemik
sementara mikrofon istana
menggemakan kisah negeri dongeng
di malam yang gerah
aku silau gemerlap neon kota
siapakah yang gelimang cahaya
kami pijar di atas bara kemiskinan
oh, bulan tersayat sinar lampu merkuri
aku mendengar sepenggal lagu
disampaikan angin dari beranda masa lalu
aku rindu syahdu malam
dan hening yang menghantarkan doa
dan aku pun akan terus menulis sajak
membela nurani
mencela tirani
dengan kata paling berani
Makassar, 13 Pebruari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar