Powered By Blogger

Sabtu, 02 Oktober 2010

Mata Pena

pena ini
sebentar lagi
menjadi badik
mencabik

kata-kata diasah
dari mata basah
segala luka parah
berdarah

para pengkhianat
terus merampok
lalu mencuci tangan
dari air liur penjilat
yang berkeliaran dalam televisi dan koran

tanah-tanah jelata
becek dan berlumpur
menghirup udara getir
bercampur bau luapan comberan
sesak nafas terhimpit
dalam petak-petak gubuk sempit

para pengkhianat
terus mencekik
bermesraan
dengan pemegang senjata
dan bokong-bokong di kursi empuk
sementara kaum pintar
onani sambil mendesis
di atas kertas tesis
dan analisis

Lembar-lembar hidup jelata
rapuh menanti lumpuh
kering jadi kerupuk
basah jadi lapuk

pena ini
sebentar lagi
menjadi badik
mencabik

mata pena ini
mata jelata
mata badik
membidik
pengkhianat amanat




Makassar, 03 Oktober 2010

Tidak ada komentar: